ETIKA PROFESI DALAM DUNIA BISNIS
Diajukan untuk Memenuhi Tugas
Matakuliah Etika Profesi Membuat Makalah Etika Profesi pada Perusahaan Bisnis
Oleh :
M. BADRUSSANI
( 14.01.53.0127 )
FAKULTAS
TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS STIKUBANK (UNISBANK)
SEMARANG
(2018)
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih
lagi Maha Penyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur kehadirat-Nya, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah tentang Etika-etika didalam Dunia Bisnis.
Makalah ini telah kami susun
dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari
semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.
Semoga makalah tentang etika-etika
didalam dunia bisnis ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap
pembaca.
Semarang, 28 Agustus 2018
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Banyak faktor
yang mempengaruhi dan menentukan kegiatan berbisnis. Sebagai kegiatan sosial, bisnis dengan banyak cara terjalin dengan kompleksitas masyarakat modern.Dalam
kegiatan berbisnis, mengejar keuntungan adalah hal yang wajar, asalkan dalam
mencapai keuntungan tersebut tidak merugikan banyak pihak. Jadi, dalam mencapai
tujuan dalam kegiatan berbisnis ada batasnya. Kepentingan dan hak-hak orang
lain perlu diperhatikan.
Etika
perilaku dalam kegiatan berbisnis adalah
sesuatu yang penting demi kelangsungan hidup bisnis itu sendiri. Bisnis yang
tidak etis akan merugikan bisnis itu sendiri bahkan terutama jika dilihat dari perspektif jangka
panjang. Bisnis yang baik bukan saja bisnis yang menguntungkan, tetapi bisnis
yang baik adalah bisnis tersebut selain menguntungkan juga bisnis yang baik secara
moral. Perilaku yang baik, juga dalam konteks bisnis, merupakan perilaku yang
sesuai dengan nilai-nilai moral.
Keterkaitan
bisnis dengan badan hukum tidak dapat dipisahkan, banyak permasalahan timbul
yang berhubungan dengan bisnis, baik pada taraf nasional bahkan internasional.
Terdapat hubungan erat antara norma hukum dan norma etika namun dua macam hal
ini tidaklah sama. Badan hukum yang sedikit tertinggal dibandingkan dengan etika
tidak terbatas pada masalah-masalah baru, seperti halnya disebabkan oleh
berkembangnya teknologi saat ini.
Pelanggaran
etika bisnis merupakan hal yang biasa dan wajar pada saat ini. Secara tidak
sadar, kita telah menyaksikan banyaknya pelanggaran dalam etika bisnis dalam
kegiatan berbisnis khususnya kegiatan bisnis di Indonesia. Banyak pelanggaran
bisnis yang dilakukan oleh pebisnis yang tidak bertanggung jawab di Indonesia.
Hal ini disebabkan karena adanya proses persaingan diantara para pebisnis, dan
ini adalah sebuah persaingan yang tidak sehat dan mempunyai ambisi untuk
menguasai sebuah pasar. Selain untuk menguasai pasar, ada faktor lain yang
mempengaruhi pebisnis melakukan sebuah pelanggaran etika bisnis, antara lain
untuk memperluas pangsa pasar, serta mendapatkan banyak keuntungan. Keterangan
sebelumnya jelas alasan umum para pebisnis melakukan pelanggaran etika bisnis
dengan berbagai cara.
1.2
Identifikasi Masalah
Berdasarkan
latar belakang tersebut rumusan masalah pada karya tulis ilmiah sebagai
berikut:
1.
Apa sajakah
etika dunia bisnis itu?
2.
Apa tujuan etika
dalam dunia bisnis?
3.
Bagaimana peran
etika dalam dunia bisnis?
4.
Faktor apa
sajakah yang mempengaruhi para pembisnis melakukan pelanggaran etika dalam
bisnisnya?
1.3 Tujuan
Merujuk
pada rumusan masalah tersebut tujuan penulisan ilmiah ini sebagai berikut:
1.
Mengetahui
etika-etika dalam dunia bisnis
2.
Mengetahui
tujuan etika dalam dunia bisnis
3.
Mengidentifikasi
peran etika dalam dunia bisnis
4.
Mengidentifikasi
faktor yang disebut sebagai pelanggaran dalam dunia bisnis
1.4 Ruang Lingkup
Berdasarkan latar belakang tersebut
ruang lingkup pada karya tulis ilmiah sebagai berikut:
1. Menjelaskan
etika-etika dalam dunia bisnis
2. Menjelaskan
tujuan etika dalam dunia bisnis
3. Menjelaskan
peran etika bisnis dalam dunia bisnis
4. Hanya
menyebutkan faktor-faktor yang disebut pelanggaran dalam dunia bisnis
1.5
Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan dan penulisan laporan ini penulis
memerlukan dan menggunakan sistematika penulisan agar dalam penyusunan lebih
terarah, berikut adalah sistematika penyusunan laporan ini:
Bab I Pendahuluan, berisi mengenai mengenai uraian latar belakang,
identifikasi masalah, tujuan, ruang lingkup dan sistematika penulisan.
Bab II Pembahasan, berisi mengenai teori – teori penunjang yang di
pergunakan dalam penyelesain makalah ini.
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN, berisi mengenai kesimpulan dari pembahasan yang
telah di bahas.
BAB
II
PEMBAHASAN
II.1
Pengertian Etika
Etika berasal dari
bahasa Yunani kuno, yaitu ethos yg berarti : kebiasaan/adat, akhlak,watak,
perasaan, sikap, cara berpikir. Menurut
Kamus Bahasa Indonesia (Poerwadarminta) etika adalah “ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak
(moral)”. Menurut Drs. O.P. SIMORANGKIR "etika atau etik sebagai
pandangan manusia dalam berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik. "
Untuk menganalisis
arti-arti etika, dibedakan menjadi dua jenis etika (Bertens, 2000):
1. Etika sebagai
Praktis
a.
Nilai-nilai dan norma-norma moral sejauh dipraktekkan atau justru tidak
dipraktekkan walaupun seharusnya dipraktekkan.
b. Apa yang dilakukan
sejauh sesuai atau tidak sesuai dengan nilai dan norma moral.
2. Etika sebagai
Refleksi
a. Pemikiran
moral à berpikir tentang apa yang dilakukan dan khususnya tentang apa yang
harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan.
b. Berbicara
tentang etika sebagai praksis atau mengambil praksis etis sebagai objeknya.
c. Menyoroti
dan menilai baik buruknya perilaku orang.
d. Dapat
dijalankan pada taraf populer maupun ilmiah.
II.2 Pengertian Bisnis
Bisnis adalah suatu organisasi yang
menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk
mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis
dari bahasa Inggris “business”, dari kata dasar busy yang berarti “sibuk” dalam konteks individu, komunitas,
ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan
yang mendatangkan keuntungan. Di dalam melakukan bisnis, kita wajib untuk
memperhatikan etika agar di pandang sebagai bisnis yang baik. Bisnis
beretika adalah bisnis yang mengindahkan serangkaian nilai-nilai luhur yang
bersumber dari hati nurani, empati, dan norma. Bisnis bisa disebut etis apabila
dalam mengelola bisnisnya pengusaha selalu menggunakan nuraninya.
Berikut
beberapa pengertian bisnis menurut para ahli :
1. Allan afuah (2004)
Bisnis adalah suatu kegiatan usaha
individu yang terorganisasi untuk menghasilkan dana menjual barang ataupun jasa
agar mendapatkan keuntungan dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat dan ada di
dalam industry.
2. T. chwee (1990)
Bisnis merupaka suatu sistem yang
memproduksi barang dan jasa untuk memuaskan kebutuhan masyarakat.
II.3 Pengertian Etika
Bisnis
Etika bisnis merupakan studi yang
dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada
standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku
bisnis (Velasquez, 2005).
Dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan, antara lain :
1.
Pengendalian diri.
2.
Pengembangan tanggung jawab social (social
responbility).
3.
Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh pesatnya
perkembangan informasi dan teknologi.
4.
Menciptakan persaingan yang sehat.
5.
Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan”.
6. Menghindari
sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi, dan Komisi).
7. Mampu
menyatakan yang benar itu benar.
8.
Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dan golongan
pengusaha ke bawah.
9. Konsekuen
dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama.
10.
Menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah
disepakati.
11. Perlu
adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hokum positif yang
berupa peraturan perundang-undangan.
II.4 Tujuan Etika Dalam
Dunia Bisnis
Pengertian Etika Bisnis dan Tujuan
Dibuatnya Etika Bisnis. Pada dasarnya sebuah etika bisnis ini digalakkan karena
memiliki maksud dan tujuan tertentu dalam dunia bisnis. Adapun tujuan etika
bisnis adalah untuk menjalankan dan menciptakan sebuah bisnis seadil mungkin
serta menyesuaikan hukum yang sudah dibuat. Selain itu, juga dimaksudkan untuk
menghilangkan ketergantungan pada sebuah kedudukan individu maupun perusahaan.
Etika bisnis ini tingkatannya lebih luas
jika dibanding dengan ketentuan yang sudah diatur berdasarkan hukum yang
berlaku, bahkan jika dibandingkan dengan standar minimal dari ketentuan hukum
maka etika bisnis menjadi standar atau ukuran yang lebih tinggi. Hal ini
dikarenakan, dalam kegiatan berbisnis tidak jarang kita jumpai adanya bagian
abu-abu dan tidak diatur berdasarkan ketentuan hukum.
II.5 Peran Etika Dalam Dunia Bisnis
Etika dalam dunia bisnis memiliki peran yang sangat
penting, yaitu untuk membentuk sebuah perusahaan yang sangat kokoh dan memiliki
daya saing yang tinggi serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai
(value-creation) yang tentu tinggi, dimana etika ini diperlukan sebagai suatu
landasan yang kokoh untuk mencapai itu semua. Dimana proses ini dimulai dari
perencanaan strategi, organisasi yang baik, sistem prosedur yang transparan
didukung oleh budaya perusahaan yang handal serta etika perusahaan yang
dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen.
Menurut Richard De George, bila perusahaan ingin
sukses/berhasil maka perusahaan itu memerlukan 3 hal pokok yakni :
1. Memiliki produk yang baik.
2. Memiliki managemen yang baik
3. Memiliki etika
Serta tiga aspek pokok dari bisnis yaitu : dari sudut
pandang ekonomi, hukum dan etika.
II.6 Prinsip Etika dalam Dunia
Bisnis
Dalam dunia bisnis, sebuah perusahaan haruslah
memiliki prinsip-prinsip etika yang harus ditempuh oleh perusahaan tersebut
untuk mencapai tujuannya dan harus dijadikan pedoman agar memiliki standar baku
yang mencegah timbulnya ketimpangan dalam memandang etika moral sebagai standar
kerja atau operasi perusahaan. Seorang ahli mengemukakan prinsip-prinsip etika
dalam dunia bisnis , Muslich (1998:31-33) :
1. Prinsip Otonomi
Prinsip
otonomi adalah sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan dan
bertindak berdasarkan kesadarannya tentang apa yang dianggapnya baik untuk
dilakukan. Atau mengandung arti bahwa perusahaan secara bebas memiliki wewenang
sesuai dengan bidang yang dilakukan dan pelaksanaannya dengan visi dan misi
yang dimilikinya. Kebijakan yang diambil perusahaan harus diarahkan untuk
pengembangan visi dan misi perusahaan yang berorientasi pada kemakmuran dan
kesejahteraan karyawan dan komunitasnya.
2.
Prinsip Kejujuran
Kejujuran
merupakan nilai yang paling mendasar dalam mendukung keberhasilan perusahaan.
Kejujuran harus diarahkan pada semua pihak, baik internal maupun eksternal
perusahaan. Jika prinsip kejujuran ini dapat dipegang teguh oleh perusahaan,
maka akan dapat meningkatkan kepercayaan dari lingkungan perusahaan
tersebut.Terdapat tiga lingkup kegiatan bisnis yang bisa ditunjukkan secara
jelas bahwa bisnis tidak akan bisa bertahan lama dan berhasil kalau tidak
didasarkan atas kejujuran. Pertama, jujur dalam pemenuhan syarat-syarat
perjanjian dan kontrak. Kedua, kejujuran dalam penawaran barang atau jasa
dengan mutu dan harga yang sebanding. Ketiga, jujur dalam hubungan kerja intern
dalam suatu perusahaan.
3.
Prinsip Tidak Berniat Jahat
Prinsip
ini ada hubungan erat dengan prinsip kejujuran. Penerapan prinsip kejujuran
yang ketat akan mampu meredam niat jahat perusahaan itu.
4.
Prinsip Keadilan
Perusahaan
harus bersikap adil kepada pihak-pihak yang terkait dengan sistem bisnis.
Contohnya, upah yang adil kepada karywan sesuai kontribusinya, pelayanan yang
sama kepada konsumen, dan lain-lain,menuntut agar setiap orang diperlakukan
secara sama sesuai dengan aturan yang adil dan sesuai kriteria yang rasional
obyektif, serta dapat dipertanggung jawabkan.
5. Prinsip Hormat pada diri Sendiri
Perlunya
menjaga citra baik perusahaan tersebut melalui prinsip kejujuran, tidak berniat
jahat dan prinsip keadilan.
II.7 Faktor – Faktor
Yang Mempengaruhi Kecurangan Dalam Dunia Bisnis
Faktor-faktor pebisnis melakukan
pelanggaran etika bisnis Pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan pebisnis
dilatarbelakangi oleh berbagai hal. Salah satu hal tersebut adalah untuk
mencapai keuntungan yang sebanyak-banyaknya, tanpa memikirkan dampak buruk yang
terjadi selanjutnya.Faktor lain yang membuat pebisnis melakukan pelanggaran
antara lain :
1. Banyaknya kompetitor baru dengan produk mereka
yang lebih menarik
2. Ingin menambah pangsa pasar
3. Ingin menguasai pasar. Dari ketiga faktor
tersebut, faktor pertama adalah faktor yang memiliki pengaruh paling kuat.
Untuk mempertahankan produk perusahaan tetap menjadi yang utama, dibuatlah
iklan dengan sindiran-sindiran pada produk lain.
Menurut Gwynn
Nettler dalam bukunya Lying,
Cheating and Stealing memberikan kesimpulan tentang sebab-sebab seseorang
berbuat curang, yaitu :
1.
Orang yang
sering mengalami kegagalan cenderung sering melakukan kecurangan.
2.
Orang yang tidak
disukai atau tidak menyukai dirinya sendiri cenderung menjadi pendusta.
3.
Orang yang hanya
menuruti kata hatinya, bingung dan tidak dapat menangguhkan keinginan memuaskan
hatinya, cenderung berbuat curang.
4.
Orang yang
memiliki hati nurani (mempunyai rasa takut, prihatin dan rasa tersiksa) akan
lebih mempunyai rasa melawan terhadap godaan untuk berbuat curang.
5.
Orang yang
cerdas (intelligent) cenderung menjadi lebih jujur dari pada orang yang dungu
(ignorant).
6.
Orang yang
berkedudukan menengah atau tinggi cenderung menjadi lebih jujur.
7.
Kesempatan yang
mudah untuk berbuat curang atau mencuri, akan mendorong orang melakukannya.
8.
Masing-masing
individu mempunyai kebutuhan yang berbeda dan karena itu menempati tingkat yang
berbeda, sehingga mudah tergerak untuk berbohong, berlaku curang atau menjadi
pencuri.
9.
Kehendak
berbohong, main curang dan mencuri akan meningkat apabila orang mendapat
tekanan yang besar untuk mencapai tujuan yang dirasakannya sangat penting.
10. Perjuangan untuk menyelamatkan nyawa mendorong untuk
berlaku tidak jujur.
BAB III
KESIMPULAN dan SARAN
III.1 Kesimpulan
Etika dalam berbisnis sangatlah penting karena untuk membangun
perusahaan yang kokoh dalam menghadapi persaingan bisnis.
Etika bisnis sendiri memiliki tujuan yaitu untuk menjalankan dan menciptakan
sebuah bisnis seadil mungkin serta menyesuaikan hukum yang sudah dibuat. Selain itu, prinsip-prinsip etika dalam berbisnis harus dipegang
dan dijalankan agar tidak merugikan diri sendiri dan orang lain. Kejujuran dan
tanggung jawab dalam kegiatan bisnis akan mempengaruhi keberhasialan dari usaha
yang dijalankan dan untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi faktor-faktor
kecurangan dalam berbisnis.
III.2 Saran
1. Dalam hubungan berbisnis sebaiknya dilengkapi dengan
etika yang baik dalam berkomunikasi
2. Etika yang baik dapat menciptakan situasi
menguntungkan bagi pebisnis
3. Hindari faktor-faktor pelanggaran dalam etika
berbisnis
DAFTAR PUSTAKA
[4]
http://rianrenjo.blogspot.co.id/2012/10/faktor-faktor-pebisnis-melakukan.html
|
---|
0 comments: